Katy Perry - The One That Got Away



Summer after high school when we first met
We make up in your Mustang to Radiohead
And on my 18th Birthday
We got matching tattoos

Used to steal your parents' liquor
And climb to the roof
Talk about our future
like we had a clue
Never plan that one day
I'd be losing you

And in another life
I would be your girl
We keep all our promises
Be us against the world

And in another life
I would make you stay
So I don't have to say
You were the one that got away
The one that got away

I was June and you were my Johnny Cash
Never one without the other we made a pact
Sometimes when I miss you
I put those records on

Someone said you had your tattoo removed
Saw you downtown singing the Blues
Its time to face the music
I'm no longer your muse

And in another life
I would be your girl
We keep all our promises
Be us against the world

And in another life
I would make you stay
So I don't have to say
You were the one that got away
The one that got away
The o-o-o-o-o-one [x3]
The one that got away

[Bridge:]
All these money can't buy me a time machine (Nooooo)
Can't replace you with a million rings (Nooooo)
I shoulda told you what you meant to me (Woooooow)
Cause now I pay the price

And in another life
I would be your girl
We keep all our promises
Be us against the world

And in another life
I would make you stay
So I don't have to say
You were the one that got away
The one that got away
The o-o-o-o-o-one [x3]

And in another life
I would make you stay
So I don't have to say
You were the one that got away
The one that got away


This song so inspiring for my life..

Dentist same like as Zombie, I said

Maaf untuk para dokter gigi, ini hanya sebutan dari aku aja... Soalnya aku selalu takut kalau harus di suruh ke dokter gigi, entah itu sekedar periksa rutin, berobat atau bahkan cabut gigi. SEREM boooookk!

Terakhir ke dokter gigi itu pas aku kelas 3 SD kalau ngga salah (sekarang 23 tahun) kebayang doonk berapa belas tahun yang lalu. Itupun ditipu diajaknya. Bilangnya sih mau beli baju halahhhh.. taunya tu mobil Ayah ko di parkir depan praktek dokter gigi *Haaaaaaahhhh????* kaget, deg-degan.

Aku berusaha tenang aja soalnya kalau mencoba kabur juga ngga bakalan bisa secara aku ngga tau juga jalan pulang (saat itu) lagian kalau maksain pulang juga kan rumahnya dikunci? Mencoba nangis-nangis maksa ngga mau masuk lebih ngga mungkin lagi bisa-bisa di jewerrrr takewer-kewer. Hufttt liat Ayah melotot aja udah menciut kali badan aku jadi kaya kerupuk disirem air hahahh. Yaudah dehh pasrah *lunglai*. Mama daftarin nama aku, dan aku duduk dibangku tunggu pasien sambil mata memandang poster-poster gigi yang terpampang diruangan itu. Dengan (mungkin) ekspresi muka aku waktu itu minta dikasih duit cebanan karna pengen beli mainan ketauan deh mata duitannya. Tapi sebelum aku dianiaya masuk ruangan dokter, Mama sama Ayah punya trik khusus sihh biar aku ngga tegang kali yah.
Dan Mama pun berbicara gini kira-kira "ke warung yuk kita beli susu ultra coklat dingin" NB: aku doyan buangettt sama susu coklat dingin. Otomatis aku seneng banget donk ya... Beli lah, sampe beli coklat beng-beng pun dibolehin ngga biasanya banget.

Pas udah habis tu makanan kesukaan aku yang sangat-sangat jarang boleh beli karna ditakutkan akan sakit gigi trus ngga bisa tidur, nangis-nangis tengah malem dan membangunkan Mama yang lagi tidur nyenyak mungkin lagi mimpi belanja baju *apasiih* langsung deh giliran aku dipanggil masuk.
Jantung berdebar-debar dagdigdugder daia-rasanya melebihi pas disuruh nyanyi ke depan kelas sama guru dan di plongo-in temen-temen sekelas. Tau kan kalo ruangan praktek dokter gigi kaya apa? Kalo aku pikir itu lebih serem daripada lewat kuburan tengah malem deh huhuhu. 'Singgasana' udah menanti sang putri untuk duduk di kursi panas. Oh iya waktu itu nama dokternya kalau ngga salah sih drg.X (di kota Cianjur tercinta) udah lumayan berumur dan beruban pastinya. Huhh pas duduk aku disuruh merem sama Mama antisipasi aku serem liat 'perkakas' si dokter dan mungkin takut aku malah menyerang balik si dokter (terinspirasi adegan Mr.Bean yang nyuntik balik dokternya). Aku disuruh mangap gede kaya mau makan piring gitu kali yak? Kaya kuda lumping donk dan terjadilah yang diinginkan si dokter. Dia mengambil milikku ! Aargghh memang sih sakitnya ngga berasa tapi waktu tu gigi di goyang-goyang biar lepas dari akarnya dan bunyi alat si dokter yang nyentuh gigi aku dengan suara yang bikin linu itu yang bikin parno. Tapi ngga sampe 10 menit dokter bilang "udah". Alhamdulillaaaaaaahhh penderitaan aku berakhir tampaknya. Aku langsung pindah duduk yang depan dokter ngeliat dia nulis resep obat antibiotik. Dan dia berkata "tinggal 3 lagi ya yang harus dicabut" WHAT!!!!

Rasanya pengen masuk tempat sampah yang banyak berliannya (lah ko kecil2 udah tau berlian ya haha). Keluar ruang praktek, masuk mobil, lunglai ;( di rumah, aku liat gigi yang udah dicabut tadi, di depan kaca yang gedeeeee banget di kamar Mama sekarang tinggal tempatnya aja hiks hiks. Mama bilang, "nanti juga tumbuh lagi gigi yang baru dan lebih bagus" oke aku agak tenang setidaknya ngga malu karna ompong donkkk. Kejadian itu terus berulang sampe 3 gigi yang dokter bilang tadi harus dicabut. Setelah itu, aku ngga pernah lagi mau ke dokter gigi meskipun sesakit apapun. Gigi baru pengganti yang dicabut itu ngga sebagus yang diperkirakan dia tumbuh gede dan taring yang jadi gingsul huaaa....

Sampai akhirnya aku beranjak besar dan dewasa, ada beberapa gigi yang bolong, goyang, rapuh, itu aku atasin sendiri-sotoy banget kan. Kadang dicabut sendiri, diobatin pake obat warung aja. Setidaknya tidak harus berhadapan dengan zombiieee eh dentist maksudnya. Dan semakin umur udah kepala 2,,,, kadang si bolong yg 1 ini (sbelah kiri) suka sakit dan ngilu kalau kebanyakan minum es dan manis-manis. Biasanya cuma minum ponstan dan voilaa sembuh! Tapi semakin kesini mungkin udah kebal yah dan mungkin juga penyakitnya  nambah. Huuhh aku mulai berpikir berpikir dan berpikir. Enaknya dicabut aja kali ya biar ngga ngerepotin terus. Biar bisa tidur nyenyak walaupun abis minum es banyak! Dan karena ngeliat struktur gigi juga yang ngga rapih, kayanya pengen juga dipakein kawat. Tapi ngga mungkin dengan gigi yang masih pada nimbrung di gigi yang lain.

Ahaaa! Tiba-tiba timbul keberanian untuk ke dokter dan cabut gigi, kenapa? Karena termotivasi dari bukunya Raditya Dika-Manusia Setengah Salmon yang baru aku beli di Gramedia Lippo Karawaci sebulan lalu. Disitu dia menceritakan pengalaman dia ke dokter gigi pas dicabut, oprasi gigi bungsu dan pasang kawat. Hmmm, aku berpikir kayanya cetek banget yah (kalo udah gede), walaupun dia juga menceritakan seremnya kaya apaan juga sih. Tapi karna bukunyalah aku jadi sok berani. Gila ajaib banget kan..

itu yg nyempil adalah pembatasnya..

ini daftar isi mengarah ke judul yg dimaksud

ini diaaaa bab yg menginspirasi aku untuk berani ke drg

Ya, aku memang seorang yang gampang terpengaruh untuk membatalkan sesuatu hanya karena perkataan oranglain yang sebenernya sepele dan tidak pernah terpikiran dan di otak langsung mikir 'iya juga ya ko aku ngga mikir kesitu' tapi bisa juga hanya karna liat pengalaman oranglain entah itu yang buruk/baik aku jadi termotivasi untuk melakukan hal itu atau kalau bisa sih LEBIH baik dari dia. Nah kalo masalah ke dokter gigi yang dulunya aku anti banget, mungkin aku makasih banget sama RD (sok misterius pake inisial) yang sudah memberikan power ranger yang positif ini *cium-ciumin buku MSS* ; ini bukan iklan, bukan juga blog berbayar!

Hehehe, tapi ngga langsung hari itu juga sih aku memutuskan 'menyerahkan milikku' lagi ke dentist. Kira-kira butuh waktu 3 mingguan lah buat ngumpulin nyalinya kikikikikikikik.... Tapi selama waktu itu juga aku ngga tinggal diem, aku cari-cari info di mbah gugel tentang cabut gigi. Karna yang mau aku cabut ini gigi geraham yang bolong. Dan kebanyakan yang aku baca tentang post comment-comment orang diberbagai forum, menyarankan untuk dirawat dulu, atau ditambal karna katanya banyak efek sampingnya. Ada yg bilang "nanti gigi lawannya naik atau yang sebelahnya geser karna pengen ngisi tempat yang kosong itu" lah, ada yang bilang takut kena syaraf lah<<-ini salah satu temen aku yang bilang. Aaarggh pokoknya kebanyakan serem dan menciutkan lagi nyali aku deh. Tapi aku mikiiiiiiiiiiir terus.

Sampe akhirnya aku inget beberapa keluarga aku pernah punya masalah yang sama.. naah aku tanya2 aja (mereka suami istri) dan suaminya bilang "gapapa neng" (padahal kata istrinya dia sendiri juga takut tuh abut gigi,kikikikikkk) trus istrinya bilang "gapapa sakit sekali kan disuntik dulu jadi ngga berasa daripada nahan sakit gigi mulu". Iya juga siih.... trus aku nanya lagi ke yang lain,, jawabannya pun sungguh menenangkan jiwaraga ini hahaha "dicabut gigi ngga sesakit pas sakit giginya ko, tapi rasa malu pas ompongnya bakalan melebihi rasa malu keliatan aurat didepan bukan muhrim" #eaaaaaaa. Langsung aku bereaksi "hahh? Yang bener nih,jadi semangat"

Selasa, 24 Januari 2012 - 09.00
Aku dateng SENDIRI coba bayangin, aku SENDIRI ke salah satu RS di Tangerang-tepatnya deket rumah tapi bagus. Trus aku daftar, dan bakalan ditangani sama drg.X2 dan dalam bayangan aku tu dokter cantik, putih, masih muda dan mungkin baik hati. Hufttt prakteknya sih jam 08.00-12.00 tapi aku dateng jam 9 aja masih kepagian, kata susternya jam 10 *WTF! Sipdehh aku nunggu berarti masih ada waktu untuk ngumpulin nyawa eh nyali lagi. Jam 10 kurang, ada sesosok wanita bertubuh tinggi besar rambut panjang dengan ekspresi datar. Wahhh itu dokternyaa, baik ngga ya? Sabar ngga ya? Kasar ngga ya?
Ngga berapa lama susternya nongol manggil "nona anna". Wuzzzz desir darah aku langsung naik ke ubun-ubun kayanya perasaan belasan taun yang lalu terulang kembali *asik-asik. Masuk, dan ternyataaaaaaaaa dokternya baik banget. Ditanya kenapa, dan aku menjelaskan keluhan "gini Dok,....*sebagian teks di tambal*

Tegang sumpaahhh dokter langsung megang alat yang menurut aku tajem loh itu kaya jarum bentuknya, pas aku duduk di kursi panas fiuhh ada tv kecil setidaknya bisa mengghibur aku yang akan duka lara. Dalam proses itu dokter dan suster beberapa kali berhenti karena aku yang tegang terus hahaha maaf ya dok. Eh dokter sama susternya sabar banget loooccchhh *mpe muntah kapas*
Serius, drg.X2 sabar banget tiap aku ketakutan degan 'senjata pamungkas'nya itu dia bilang "tarik nafas yah santai aja..." udah kaya mau lahiran ajah hahaha. Sambil bersihin gigi, dokter nanya ni gigi mau di tambal apa dicabut, katanya terserah pasien aja "kalau mau cabut, besok (rabu) atau jumat malem karna kamu harus sama dokter perempuan supaya lebih sabar, kan kamunya takutan tapi kalau mau tambal sih balik laginya selasa aja" mmh oke, dokter ini begitu perhatian...ahh so sweet *loh?.. Akhirnya aku masih minta waktu sampe besok malem tentunya dan sang dokter yang ramah itu pun ngasih support pas aku mau pulang keluar ruangan untuk bayar "jangan takut lagi ya" aku cuma senyum menyimpan luka yang akan datang. Penderitaan si gigi masih satu babak lagi nih.

Besoknya  Rabu, 25 January 2011
aku tanya Mommy pulang malem apa ngga (jujur,berharap banget ditemenin) tapi beliau bilang pulang malem hiksss sediiiiiiiihhh :( mau gimana lagi aku harus tetep cabut daripada ditunda makin sakit dan ngga ada gunanya juga ini gigi dipertahankan cuma jadi sampah. Tapi malemnya ternyata Mommy pulang cepet ayeeaay (meskipun bukan buat aku sih, aku tau itu-makin malang aja ni nasib).
20.00-Berangkatlah kita ke RS yang sama kaya kemaren yah, daftar-trus duduk di depan ruang praktek dokter gigi. Uuhhh liat namanya aja berat banget, drg.X3, SpBM. Haduuuuhhh mental tempe aku keluar lagihh tapi langsung Mommy duduk disamping aku hehehe agak semangat dan katanya jangan tegang, gapapa ko.

Nama aku dipanggil (FYI,susternya sama kaya kemaren) pas liat dokternya huaaaaaaaaaa kayanya ngga selembut molto drg yang kemaren :( langsung disuruh ke kursi panas, disuntik..awwww-eh ngga sakit ding! Wkwkwkwk horee berasa aman. Tapii, pas dia udah pegang alat, iishhh ko kerasa sihh ngilunya..aku menjerit tuh...stress, mana si krucil2 pada berisik aje! Akhirnya ditambahin tuh dosis biusnya 2x lipat. Pertama cabut gigi yang numpang-numpang ngontrak, berhasil...pas gigi utamanya ahh gila tu dokter kasar dan ngga sabaran bangettt, ngga cuma gigi aku yang diobrak abrik tapi gusi sama bibir jadi korban keganasanya  *rawrrr. Wah salah deh ternyata dokter sebelumnya lebih sabar banget, sayangya dia cuma bagian perawatan aja... Balik ke TKP--Agak susah kali ya, dia sekuat tenaga gitu nyabutnya dengan berbagai posisi dari duduk trus sampe bediri-bediri dibantu 2 suster pula. Dannn setelah aku mengaduh dan terengah sementara Mommy ngusap-ngusap kepala aku, suster sebelah kiri usap tangan, akhirnyaaaa tu gigi bisa lepas juga dari sarangnya. Alhamdulillah....ya Allah...lancar..

Katanya sih darahnya banyak banget dan aku dikasih liat gigi-gigi yang dicabutin itu, tadinya mau dibawa pulang tapi karna lagi menahan sakit yang luar binasa, ngga ada mood pengen bawa tu gigi. Mmhh lega pas keluar dari ruangan dan berpisah dengan makhluk ekstrim itu hahahaha.
Sambil nunggu tebusan obat di apotik, ehhh di TV nya tayangan Ungu nyanyi...bisa senyum deh hehehe (sambil pegangin pipi bengkak karna gigit kapas). Agak lama juga disana, ko berasa darahnya ngga berenti ya. Ke toilet deh, ternyata benerrrr masih ngalir ih banyak. Akhirnya beli deh aqua dingin berharap darahnya berenti keluar. Tapi pas sampe rumah pun masiih ngalir aja sampe di jejelin es batu juga. Dan dipikiran aku masih terlintas banget 'kejadian' di RS. Naudzubillah serem abisssssssssssssssssssssss.....mungkin karna stres itu kali ya jadi darah juga semangat ngalir. Dipaksain tidur akhirnya, walaupun tengah malem kebangun masih ngerasain si darah dan kejadian sebelumnya hihihi... besoknya pun masih sama, tapi udah berkurang... obat Claneksi (antibiotik) harus habis, juga Mefinal (pereda nyeri) ukurannya besar, alhamdulillah bisa di telen hehe.

1 jam setelah cabut.keliatan kan yg kiri BENGKAK berisi kapas

Kamis, 26 January 2012-22.00
Aku merasa ko sakit melulu ya, bukan gusinya melainkan di gigi sebelah yang kemaren dicabut . Pas diraba, dirasa, dan dilihat dengan kaca wahhh...ternyata ada gigi susu sambungan yang kecil kemarin tertinggal. Pantesan aja sakit.. Bilang ke Mommy akhirnya disuruh ke dokter lagi. Tapi karna penasaran sama dokter yang direkomendasikan Mommy aku nunggu hari Sabtu untuk kontrol, yang harusnya hari Jumat ke dokter yang sama waktu aku cabut. Berharap ini dokter lebih ramah walaupun pria.

Sabtu, 28 January 2012-15.30
Untuk ketiga kalinya aku ganti dentist di RS yang sama. kali ini dokternya laki-laki, drg X4 yang ini dokter rekomendasi Mommy katanya dokter nya enak... ok we'll see..nunggu lama juga karna padat ya weekend dan dapet antrian no.9.
Jam 17.00 aku masuk ruang prakteknya dan pas liat dokternya, weleh-weleh.. "agak" masih muda sih, berjenggot pula (udah terbayang sebelumnya). Tapi sumpah tu dokter ngga enak banget. Ngomongnya seenak udel, ngga dipikirin pasiennya stres apa ngga pas denger itu. hufttt.. malah pake nakutin gusi dikerok segala lagi. Udah gitu, aku paling ngga suka orang yang belom liat bukti apa yang aku omongin dia menyanggah bilang ngga tapi pas liat eh ternyata bener. Kan ngeselin banget?
Dalam hati aku 'apanya yang rekomen?' huhhh,, ngga akan lagi-lagi deh aku pake dokter itu kalau ngga kepaksa. Kalau untuk perawatan mungkin akan pake drg.X2 dan untuk cabut tetep pake drg.X4 walaupun 'agak' kasar tapi dia keibuan ciiin.. hehe

sebelum masuk eksis dulu donks 

Sampe detik ini, pas lagi ngetik di blog, gusi aku masih bengkak, mulut belum bisa mangap gede, belom berani makan & minum yang panas,,, huft moga-moga cepet sembuh ya...dan bisa cabutin gigi yang masih ngontrak lainnya supaya bisa cepet rapi trus dibersihin dan pake kawat deh hehehe ngarepp,, ngarep ada donatur.

Makasi buat keluarga yang support, terutama Mommy yang nemenin hehehe...

Published with Blogger-droid v2.0.4